MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“TEKS
ANEKDOT”
![]() |
![]() |
||
ANDI MUHAMMAD IKHSAN
NIS. 1858
X MIA-3
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
2014
I. Kata Pengantar
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh.
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Saya dalam keadaan
sehat walafiat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Saya juga panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan keridhoannya makalah dengan judul
“Anekdot” ini dapat terselesaikan.Makalah ini menjelaskan tentang cerita
anekdot beserta pengertian dan unsur-unsurnya.
Harapan
Saya, makalah ini dapat di mengerti dan di pahami oleh bapak guru dan
teman-teman yang membacanya sehingga dapat memberi kontribusi yang bermanfaat
bagi kita semua.
Sebelumnya
Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenaan dan
Saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan,Saya
terima dengan senang hati dan kami ucapkan terima kasih.Wassalammualakum
warohmatullohi wabarokatuh..
|
II. Daftar Isi
Bab 1
Pendahuluan
Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang
mungkin merupakan pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untung
menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi tentang peristiwa –
peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang
ungkapan suatu kebenaran yang lebih umum.
Contoh teks Anekdot
Hukuman
untuk Pencuri ikan
Sesudah di
adili di pengadilan, seorang napi muda akhirnya djebloskan ke dalam penjara.
Hari pertama, napi kawakan menanyanya: "Umurmu masih muda begini kok sudah
masuk penjara, kejahatan apa gerangan yang telah kamu lakukan?“
"Mencuri ikan", jawab napi muda itu dengan singkat.
Napi kawakan: "Kamu divonis berapa tahun?“
"Aku divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun.“
Dengan rasa takjub napi kawakan itu menanya lebih jauh: "Mencuri ikan tak sampai dihukum seberat ini, masakan ikan yang kamu curi itu ikan paus?“
Napi muda: "Aku hanya membom ikan di dalam waduk, dengan sebuah detonator tenggelam, kemudian 3 ekor ikan mengambang di permukaan air..."
"Mencuri ikan", jawab napi muda itu dengan singkat.
Napi kawakan: "Kamu divonis berapa tahun?“
"Aku divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun.“
Dengan rasa takjub napi kawakan itu menanya lebih jauh: "Mencuri ikan tak sampai dihukum seberat ini, masakan ikan yang kamu curi itu ikan paus?“
Napi muda: "Aku hanya membom ikan di dalam waduk, dengan sebuah detonator tenggelam, kemudian 3 ekor ikan mengambang di permukaan air..."
Napi kawakan: "Ini kan
termasuk kasus biasa, paling-paling kamu ditahan 2 hari saja.“
Napi muda: "Inti persoalannya ialah, tak lama kemudian mengapung pula mayat beberapa orang penyelam...“
Napi muda: "Inti persoalannya ialah, tak lama kemudian mengapung pula mayat beberapa orang penyelam...“
Napi kawakan: “ hahaha, pantas
saja kamu masuk penjara, ternyata yang kamu bom tidak cuma ikan saja, melainkan
manusia juga ikut terkena bom tersebut .’’
Dan
akhirnya napi kawakan tercengang dan tertawa akan penjelasan napi muda
tersebut. Situasi kembali normal dan mereka
bersama-sama berbincang-bincang dalam penjara.
Bab 2
Penjelasan
Pengertian
Teks Anekdot
Anekdot merupakan
cerita yang singkat, lucu dan menarik, yang mungkin menggambarkan atau orang
sebenarnya.sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) diterangkan
bahwa anekdot adalah cerita singkat yang menarik, karena lucu dan
mengesankan. Biasanya berkisar pada orang-orang penting berdasarkan
kejadian yang sebenarnya. Dengan format yang singkat dan pendek, sebuah anekdot
memiliki sifat yang sangat lentur dan liat, yang membuatnya memiliki banyak
pembacaan. Meskipun tujuan anekdot adalah untuk menghibur, tetapi ada maksud
tersembunyi dari penulisnya.
Bentuk Anekdot
Anekdot memiliki bentuk, anatara lain:
a.
Tulisan
1)
Monolog
2)
Dialog
3)
Prosa
4)
Cerita
5)
Puisi
6)
Pantun
b.
Lisan
1)
Lagu
2)
Puisi
Isi Teks Anekdot
Anekdot memiliki isi, antara lain:
a.
Sindiran yang ditujukan kepada orang-orang tertentu
b.
Humor
c.
Cerita lucu
Ciri-ciri
Teks Anekdot
Teks anekdot memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Menarik
karena lucu;
b. Ada
sindirannya;
c. Ada
objeknya;
d. Memiliki
tujuan tertentu;
e. Bersifat
mengkritik.
Sekedar tambahan saja, Kaidah anekdot yaitu berupa
lelucon ataupun cerita menggelitikdi dalamnya terkandung kebenaran tertentu
yang bisa menjadi bahan pelajaran bagi khalayak ramai.
Jenis – jenis Teks Anekdot
Jenis-jenis Teks Anekdot ada 2 macam yaitu lisan dan
teks.
Contohnya:
KUDIS :
KUrang DISiplin
ASMA : ASal Mengisi Absen
TBC : Tidak Bisa Computer
KRAM : Kurang teRAMpil
ASAM URAT : Asal SAMpai Kantor, terus URing-uringan Atau Tidur.
GINJAL : Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lambat
PUCAT : PUlang CePAT
ASMA : ASal Mengisi Absen
TBC : Tidak Bisa Computer
KRAM : Kurang teRAMpil
ASAM URAT : Asal SAMpai Kantor, terus URing-uringan Atau Tidur.
GINJAL : Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lambat
PUCAT : PUlang CePAT
KUHP : Kasih Uang Habis Perkara
Pengemis & Manager
(Anekdot dari sumber Anonim)
(Anekdot dari sumber Anonim)
Manager : “Pak, capek ya habis ngemis? Laper ya pak?”
Pengemis : “Biasa aja tuh, hari ini saya udah makan 3x kok.”
Manager : “Loh??? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?”
Pengemis : “Kayak orang susah aja! Tadi pagi saya sekeluarga habis ngerayain ultah anak saya yang kelima di Mc Donald bareng guru-guru dan teman- teman sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan BBM saya, mereka lagi makan di Pizza HUT tau!”
Manager sampai kebingungan dan berkata : “Emank bapak ngemis 1 hari dapet berapa?”
Pengemis : “Nih ya... Saya kasih tau. Saya ngemis dari jam 07.00-17.00. Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik. Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000. 1 jam = 60 kali lampu merah Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam 1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam. 9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari. 1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan”
Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu
Pengemis : “Emang mas jadi manager, gaji per bulannya berapa?”
Manager : “Rp. 6.000.000 “
Pengemis : “Ijasah?”
Manager : “S-2”
Struktur Teks Anekdot
Teks Anekdot memiliki 5 struktur, diantaranya:
1.
Abstraksi, adalah bagian awal paragraf yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi
teks. Biasanya menunjukkan hak yang unik
2.
Orientasi, adalah bagian yang menunjukkan awal cerita atau latar belakang peristiwa
itu terjadi
3.
Krisis, adalah bagian dimana hal yang menarik ataupun hal yang tidak biasa terjadi
pada tokoh cerita
4.
Reaksi, adalah bagian bagaimana cara penulis atau tokoh cerita menyelesaikan
masalah pada bagian krisis
5.
Koda, adalah bagian dari akhir cerita. Bagian ini dapat berisi kesimpilan
mengenai kejadian yang terjadi pada tokoh cerita
Kata Kunci
1.
Abstraksi : Pembukaan/gambaran umum
2.
Orientasi : Latar belakang peristiwa
3.
Krisis : Masalah
4.
Reaksi : Penyelesaian masalah
5.
Koda : Kesimpulan
Kaidah Teks
Anekdot
Teks anekdot memiliki kaidah antara lain:
a. Berupa lelucon ataupun cerita
menggelitik;
b. Di dalamnya terkandung kebenaran
tertentu yang menjadi bahan pelajaran bagi khalayak.
- Menggunakan waktu lampau, seperti : Saya
menemukannya semalam.
- Menggunakan kata sambung (konjungsi) waktu,
seperti : kemudian, stelah itu, dll.
- Menggunakan kata kerja, seperti: pergi, tulis,
dll.
- Menggunakan kalimat seru.
Ciri-ciri bahasa anekdot
Ciri-ciri teks anekdot, antara lain:
·
Menggunakan kata konjungsi (kata
penghubung)
·
Menggunakan majas
·
Memiliki pertanyaan retoris
·
Menggunakan kata seru
·
Menggunakan kalimat perintah
Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya
Presiden dan Burung
Beo
(Karya Anonim)
(Karya Anonim)
Ada dua orang presiden yang terlibat
dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan.
Presiden 1: “Ada burung Beo yang
sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan
bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik
kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya
yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
Presiden 2: “Hebat-hebat!”
“Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
“Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
“Salah”.
“Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
“Salah”.
“Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu
bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia”.
“Salah”.
“Loh … jadi gimana donk?”.
“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari
sarangnya, bego!”.
“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah
tangga, masa lu bilang bego!”.
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar
berulang-ulang.
Struktur
Abstraksi : Ada dua orang
presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
Orientasi : Suasananya
cukup mengherankan.
Krisis : “Yang jelas
kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
Reaksi : “Eh jangan
main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!”.
Koda : “Presiden bego
… presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang-ulang.
LUDAH
YANG KERING
Lihatlah!
masih adakah hati yang berisi?
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian ter-erosi..
di kilatan hujan pesona yang tidak kunjung basi
Lihatlah!
Dendang-an birokrat dan wakil berdasi..
penuh kegiatan sinetron mengejar kursi
Ketika tikus sibuk pesta korupsi
kucing justru giat pamer gusi...
terbuai diempuknya jok mercy
masih adakah hati yang berisi?
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian ter-erosi..
di kilatan hujan pesona yang tidak kunjung basi
Lihatlah!
Dendang-an birokrat dan wakil berdasi..
penuh kegiatan sinetron mengejar kursi
Ketika tikus sibuk pesta korupsi
kucing justru giat pamer gusi...
terbuai diempuknya jok mercy
Lihatlah!
Gempita riuhnya demokrasi
menumbuhkan nurani yang semakin membesi
saat Rakyat butuh nasi..
namun justru di kremasi
Ah, sudahlah!
ini bukan Demonstrasi. .
ini juga bukan mosi...
ini hanyalah puisi...
dari yang hidup namun sesungguhnya mati! Lihatlah!
masih adakah hati yang berisi?
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian ter-erosi..
Gempita riuhnya demokrasi
menumbuhkan nurani yang semakin membesi
saat Rakyat butuh nasi..
namun justru di kremasi
Ah, sudahlah!
ini bukan Demonstrasi. .
ini juga bukan mosi...
ini hanyalah puisi...
dari yang hidup namun sesungguhnya mati! Lihatlah!
masih adakah hati yang berisi?
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian ter-erosi..
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
·
Anekdot adalah sebuah cerita singkat
yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan pengalaman dari seseorang. Teks
Anekdot bertujuan untung menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi
tentang peristiwa – peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, melainkan juga
berisi tentang ungkapan suatu kebenaran yang lebih umum.
·
Anekdot memiliki ciri khas, ciri
kebahasaan, struktur, serta kaidah tersendiri yang akan membuat teks ini
berbeda dari teks lainnya. Karena teks ini adalah teks yang lebih mementingkan
kritik yang lucu.
·
Anekdot merupakan cerita yang singkat, lucu dan menarik,
yang mungkin menggambarkan atau orang sebenarnya.sedangkan menurut KBBI (Kamu
Besar Bahasa Indonesia) diterangkan bahwa anekdot adalah cerita singkat yang
menarik, karena lucu dan mengesankan. Biasanya berkisar pada orang-orang
penting berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Dengan format yang singkat dan
pendek, sebuah anekdot memiliki sifat yang sangat lentur dan liat, yang
membuatnya memiliki banyak pembacaan. Meskipun tujuan anekdot adalah untuk
menghibur, tetapi ada maksud tersembunyi dari penulisnya.
·
Struktur:
a. Abstraksi
b. Orientasi
c. Krisis
d. Reaksi
e. Koda
III. Daftar Pustaka
Ari (2014). Kumpulan Cerita Anekdot Singkat dan Lucu Terbaru
– Terbaru 2014-sepertinya.com. From http://www.sepertinya.com/kumpulan-cerita-anekdot-singkat-lucu-terbaru.html,
21 Januari 2015
X IPA 6 (2013). X IPA 6 – SMAN 2 TANGERANG SELATAN-ANGKATAN
28: Anekdot (Catata b.ind). From http://ipa6mzr28.blogspot.com/2013/07/anekdot-catatan-bind.html,
21 Januari 2015
Wahyu Agung Sabariman (2014). Pengetian Teks Anekdot,
Ciri-ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya | Wahyu Agung Setiawan. From https://sabariman152.wordpress.com/2014/10/16/pengertian-teks-anekdot-ciri-ciri-jenis-struktur-dan-contohnya/,
21 Januari 2015


Tidak ada komentar:
Posting Komentar